Pages

Friday, December 28, 2012

Comfort Zone

Dahulu kala, Elang dan Kalkun adalah sahabat baik. Mereka sering terbang bersama, mencari makanan dan menghabiskan waktu dengan melintasi udara.
Zaman dahulu Kalkun dapat terbang setinggi Elang dan dengan tubuh rampingnya ia dapat mencari makanan dengan gesit bersama Elang.

Bukan sesuatu yang janggal bila ada Elang pastilah di sana terdapat Kalkun menemaninya dan manusiapun merasa hal itu adalah sesuatu yang wajar.

Di suatu hari yang terik saat keduanya sedang asyik terbang, Kalkun berkata pada Elang, “Mari kita mencari makan, perutku mulai merasa lapar,” dan Elang menyetujuinya.

Turunlah Elang dan Kalkun di sebuh peternakan yang besar milik seorang petani. Tiba-tiba ketika sedang mencari makan di rindangnya pepohonan, seekor sapi yang lewat mempersilahkan Elang dan Kalkun untuk mengambil jagung yang sedang dimakan Sapi.

“Silahkan ambil jagung ini jika kalian mau.”

Elang dan Kalkun pun terkejut, baru kali ini mereka ditawari makanan. Selama ini mereka harus mencari makanan sendiri, terbang bermil-mil jauhnya dan tidak pernah terpikir apa yang akan dimakan besok, karena mereka harus berburu untuk makan.

“Mengapa kau memberikan jagung ini kepada kami?”, tanya Elang kepada sapi.

“Kami di sini memiliki banyak makanan, petani selalu memberikan kami makanan dan kami tidak perlu mencari apapun. Seluruh makanan enak selalu tersedia untuk kami tiap hari.”

Betapa terkejutnya Elang dan Kalkun saat mendengar jawaban sapi. Dengan lahapnya Elang dan Kalkun memakan hidangan yang diberikan sapi.

Keesokan harinya Elang dan Kalkun datang lagi ke peternakan dan memakan makanan yang disajikan dengan penuh kesenangan.

Hari pun terus berlalu dengan makanan yang berkelimpahan hingga suatu hari Kalkun berkata pada Elang, “Sahabatku, sebaiknya kita tetap di sini, di peternakan ini kita tidak perlu bersusah payah mencari makanan, semua tersedia hanya untuk kita.” Elang pun menjawab dengan penuh pertimbangan

Keinginannya untuk berpetualang dan menemukan hal baru serta menerima tantangan baru tiap hari dan menikmati kemerdekaannya untuk terbang bebas membuat Ia enggan untuk menerima ajakan Kalkun.

Kalkun tetap dengan keputusannya untuk tetap tinggal.

Elang pun mengucapkan salam perpisahan kepada teman lamanya, kalkun, sambil terbang tinggi di angkasa.
Hari berganti hari, Kalkun dengan kehidupan di peternakan yang dipenuhi dengan kenikmatan makanan yang berlimpah dan setiap hari yang santai, membuat tubuhnya menjadi gemuk.
Ia pun tidak pernah terbang lagi karena untuk menemukan makanan ia cukup berjalan menggunakan kakinya.

Hingga di suatu malam, Kalkun mendengar istri sang petani akan memasak hidangan Kalkun panggang untuk merayakan Thanksgiving.

Kalkun merasa terancam dan memutuskan untuk pergi dari peternakan tersebut, namun tanpa Ia sadari keahliannya untuk terbang sudah lenyap.

Ia hanya bisa mengepak-ngepakkan sayapnya yang terbebani oleh bobot badannya yang berat.

Dan di hari Thanksgiving sang petani pun melahap sajian Kalkun panggang yang lezat.

Dari cerita ini, kita dapat menarik pelajaran bahwa saat kita menyerah terhadap tantangan hidup, terlalu lama berdiam di comfort zone dan mencari keamanan tanpa pernah mencoba meraih yang lebih baik, saat itulah kita akan terperangkap dalam kenyamanan semu dan sampai suatu hari kita menyadari dan menyesali potensi besar yang kita sia-siakan dalam hidup kita.

Dan saat itu tidak ada lagi kesempatan yang tersisa....

Thursday, December 27, 2012

Bersyukur

Ada seorang sahabat menuturkan kisahnya. Dia bernama Budiman.
Sore itu ia menemani istri dan seorang putrinya berbelanja kebutuhan rumah tangga bulanan di sebuah toko swalayan.

Usai membayar, tangan-tangan mereka sarat dengan tas plastik belanjaan. Baru saja mereka keluar dari toko swalayan, istri Budiman dihampiri seorang wanita pengemis yang saat itu bersama seorang putri kecilnya.

Wanita pengemis itu berkata kepada istri Budiman, "Beri kami sedekah, Bu!"

Istri Budiman kemudian membuka dompetnya lalu ia menyodorkan selembar uang kertas berjumlah 1000 rupiah, Wanita pengemis itu lalu menerimanya.

Tatkala tahu jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan, ia lalu menguncupkan jari-jarinya mengarah ke mulutnya.
Kemudian pengemis itu memegang kepala anaknya dan sekali lagi ia mengarahkan jari-jari yang terkuncup itu ke mulutnya. Seolah ia ingin berkata, "Aku dan anakku ini sudah berhari-hari tidak makan, tolong beri kami tambahan sedekah untuk bisa membeli makanan!"

Mendapati isyarat pengemis wanita itu, istri Budiman pun membalas isyarat dengan gerak tangannya seolah berkata, "Tidak... tidak, aku tidak akan menambahkan sedekah untukmu!"

Ironisnya meski tidak menambahkan sedekahnya, istri dan putrinya Budiman malah menuju ke sebuah gerobak gorengan untuk membeli cemilan.

Pada kesempatan yang sama Budiman berjalan ke arah ATM center guna mengecek saldo rekeningnya. Saat itu memang tanggal gajian, karenanya Budiman ingin mengecek saldo rekening dia.

Di depan ATM, Ia masukkan kartu ke dalam mesin. Ia tekan langsung tombol INFORMASI SALDO. Sesaat kemudian muncul beberapa digit angka yang membuat Budiman menyunggingkan senyum kecil dari mulutnya. Ya, uang gajiannya sudah masuk ke dalam rekening.

Budiman menarik sejumlah uang dalam bilangan jutaan rupiah dari ATM. Pecahan ratusan ribu berwarna merah kini sudah menyesaki dompetnya. Lalu ada satu lembar uang berwarna merah juga, namun kali ini bernilai 10 ribu yang ia tarik dari dompet. Uang itu Kemudian ia lipat kecil untuk berbagi dengan wanita pengemis yang tadi meminta tambahan sedekah.

Saat sang wanita pengemis melihat nilai uang yang diterima, betapa girangnya dia. Ia pun berucap syukur kepada Allah dan berterima kasih kepada Budiman dengan kalimat-kalimat penuh kesungguhan: "Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah. Terima kasih tuan! Semoga Allah memberikan rezeki berlipat untuk tuan dan keluarga. Semoga Allah memberi kebahagiaan lahir dan batin untuk tuan dan keluarga. Diberikan karunia keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. Rumah tangga harmonis dan anak-anak yang shaleh dan shalehah. Semoga tuan dan keluarga juga diberi kedudukan yang terhormat kelak nanti di surga...!"

Budiman tidak menyangka ia akan mendengar respon yang begitu mengharukan. Budiman mengira bahwa pengemis tadi hanya akan berucap terima kasih saja.
Namun, apa yang diucapkan oleh wanita pengemis tadi sungguh membuat Budiman terpukau dan membisu.

Apalagi tatkala sekali lagi ia dengar wanita itu berkata kepada putri kecilnya, "Dik, Alhamdulillah akhirnya kita bisa makan juga....!" Deggg...!!! Hati Budiman tergedor dengan begitu kencang.

Rupanya wanita tadi sungguh berharap tambahan sedekah agar ia dan putrinya bisa makan. Sejurus kemudian mata Budiman membuntuti kepergian mereka berdua yang berlari menyeberang jalan, lalu masuk ke sebuah warung tegal untuk makan di sana.

Budiman masih terdiam dan terpana di tempat itu. Hingga istri dan putrinya kembali lagi dan keduanya menyapa Budiman.

Mata Budiman kini mulai berkaca-kaca dan istrinya pun mengetahui itu. "Ada apa Pak?" Istrinya bertanya.

Dengan suara yang agak berat dan terbata Budiman menjelaskan: "Aku baru saja menambahkan sedekah kepada wanita tadi sebanyak 10 ribu rupiah!"

Awalnya istri Budiman hampir tidak setuju tatkala Budiman mengatakan bahwa ia memberi tambahan sedekah kepada wanita pengemis.

Namun Budiman kemudian melanjutkan kalimatnya:
"Bu..., aku memberi sedekah kepadanya sebanyak itu. Saat menerimanya, ia berucap hamdalah berkali-kali seraya bersyukur kepada Allah.

Tidak itu saja, ia mendoakan aku, mendoakan dirimu, anak-anak dan keluarga kita. Panjaaaang sekali ia berdoa! Dia hanya menerima karunia dari Allah Swt sebesar 10 ribu saja sudah sedemikian hebatnya bersyukur.

Padahal aku sebelumnya melihat di ATM saat aku mengecek saldo dan ternyata di sana ada jumlah yang mungkin ratusan bahkan ribuan kali lipat dari 10 ribu rupiah.
Saat melihat saldo itu, aku hanya mengangguk-angguk dan tersenyum. Aku terlupa bersyukur, dan aku lupa berucap hamdalah.

Bu..., aku malu kepada Allah! Dia terima hanya 10 ribu begitu bersyukurnya dia kepada Allah dan berterimakasih kepadaku.

Kalau memang demikian, siapakah yang pantas masuk ke dalam surga Allah, apakah dia yang menerima 10 ribu dengan syukur yang luar biasa, ataukah aku yang menerima jumlah lebih banyak dari itu namun sedikitpun aku tak berucap hamdalah."

Budiman mengakhiri kalimatnya dengan suara yang terbata-bata dan beberapa bulir air mata yang menetes.

Monday, December 17, 2012

8 Nasehat untuk PRIA

1. Kakek berkata, hargai istrimu sebagaimana engkau menghargai ibumu, sebab istrimu juga seorang ibu dari anak-anakmu.

2. Jika marah boleh tidak berbicara dengan istrimu, tapi jangan bertengkar dengannya (membentaknya, mengatainya, apalagi memukulnya)

3. Jantung rumah adalah seorang istri. Jika hati istri mu tidak bahag
ia maka seisi rumah akan tampak seperti neraka (tidak ada canda tawa, manja, perhatian). Maka sayangi istrimu agar dia bahagia & kau akan merasa seperti di surga.

4. Besar atau kecil gajimu, seorang istri tetap ingin diperhatikan. Dengan begitu maka istrimu akan selalu menyambutmu pulang dengan kasih sayang.

5. 2 orang yang tinggal 1 atap (menikah) tidak perlu gengsi, bertingkah, siapa menang siapa kalah. Karena keduanya bukan untuk bertanding melainkan teman hidup selamanya.

6. Diluar banyak wanita idaman melebihi istrimu. Namun mereka mencintaimu atas dasar apa yg kamu punya sekarang, bukan apa adanya dirimu. Saat kamu menemukan masa sulit, maka wanita tersebut akan meninggalkanmu dan punya pria idaman lain dibelakangmu.

7. Banyak istri yang baik. Tapi diluar sana banyak pria yang ingin mempunyai istri yang baik dan mereka tidak mendapatkannya. Mereka akan menawarkan perlindungan terhadap istrimu. Maka jangan biarkan istrimu meninggalkan rumah karena kesedihan, Sebab ia akan sulit sekali untuk kembali.
 
8. Ajarkan anak laki-lakimu bagaimana berlaku terhadap ibunya, sehingga kelak mereka tahu bagaimana memperlakukan istrinya.

Suprise buat Istri....

... KISAH SEORANG ISTRI, PENGANTEN BARU ...
Sepasang suami istri baru menikah, si suami ingin memberikan surprise pada istri yang cantik jelitanya, suatu hari si suami berkata kepada istrinya:

“Sayang, kita pergi yuk, tapi mata kamu harus ditutup yah…!”

“Kok harus ditutup sih mas…?” kata istrinya

“Yah, pokoknya ada sesuatu untukmu….. “

Merekapun berangkat dengan menggunakan taxi, begitu sampe di tempat yang dituju mereka turun, kemudian si suami mengajak istrinya masuk ke rumah baru yang dijadikan sebagai surprise untuk istrya, tapi si suami masih belum mengijinkan istrinya membuka tutup mata.
Ternyata si istri ingin buang angin, tapi karena masih malu sama suaminya si istri pura-pura minta tolong dibikinin minuman

“Mas, ambilin saya minum dong…!”

Suaminya kemudian pergi mengembil minuman, ketika suaminya pergi si istri buang angin “tuuuut..”

Pas si suami datang membawa minuman, ternyata si istri masih ingin buang angin, akhirnya dia bilang ke suaminya …

“Mas minumannya kurang manis, tambahin gula lagi yah….”

Si suami pergi lagi untuk menambahkan gula pada minuman istrinya, ketika suaminya pergi si istri kentut lagi “tuuuuuut… .”

Kemudian si suami datang lagi untuk memberikan minuman, tapi ternyata si istri masih ingin buang angin, akhirnya dengan berberat hati si istri minta ditambahkan gula lagi, saat si suami pergi istrinya kembali buang angin “Tuuuuut”

Akhirnya si istri merasa lega karena telah selesai dari keinginan buang anginnya. Ketika si suami tiba dan menyerahkan minuman, kemudian si suami membuka tutup mata si istrinya, si istri terkejut karena ternyata di rumah sudah banyak orang dan disampingnya ada mertuanya, sambil malu-malu si istri bertanya pada mertuanya, “Oh Bapak, sudah lama datang..?”

Kemudian sang mertua menjawab,

“Sudah, sejak kentutan pertama…”
 
Hahahahahaaa.....

Friday, December 14, 2012

Abraham Lincon

Pada saat Abraham Lincoln masih jadi pengacara muda, ia sering berkonsultasi dengan pengacara lain tentang kasusnya.

Pernah salah seorang pengacara melihat Lincoln sekilas, saat dia duduk di ruang tunggu untuk menjumpai pengacara itu. "Apa yang dia lakukan di sini? Singkirkan dia!! Aku tidak akan berurusan dengan seekor monyet kaku seperti itu!"

Lincoln berpura-pura tidak dengar, walaupun dia tahu
kalo hinaan itu disengaja. Biarpun malu, dia tetap bersikap tenang. Ketika pengadilan berlangsung, Lincoln diabaikan. Dia disisihkan tempat duduknya. Pengacara yang begitu kejam menghina Lincoln itu, ternyata membela kliennya dengan sangat brillian. Penalarannya sangat bagus. Penanganannya atas kasus membuat Lincoln terpesona.
Lincoln berkata, "Dia memang hebat, argumennya tepat & sangat lengkap. Begitu tertata & benar-benar dipersiapkan. Aku akan pulang & lebih giat belajar hukum lagi."

Dan waktu-pun berlalu.
Abraham Lincoln menjadi presiden. Di antara penasehat utamanya, terdapat Edwin M.Stanton, pengacara yang pernah menghinanya & melukai hatinya begitu dalam. Dan Lincoln mengangkatnya di posisi penting sebagai Sekretaris Perang, karena Lincoln tidak pernah melupakan bahwa pengacara yang kata-katanya brutal itu merupakan pengacara berotak cerdas yang amat dibutuhkan negaranya.

Saat Lincoln meninggal, Stanton berkata, "Dia merupakan mutiara milik peradaban."

Hanya seseorang yang berkarakter & punya semangat pengampunan seperti Lincoln, dapat bangkit & berhasil di atas penghinaan Stanton!

Mari Jaga suasana hati. Jangan biarkan sikap buruk orang lain menentukan buruknya cara kita bertindak!
Pilih untuk tetap berbuat baik, sekalipun menerima hal yang tidak baik!! Jangan kita masukkan "sampah" ke hati.

Belajarlah memafkan, karena memaafkan itu kunci keberhasilan.

Tabur Tuai

MENABUR dan MENUAI
Seorang petani Skotlandia mendengar jeritan minta tolong yang datang dari semak belukar dekat rumahnya. Segera dia berlari ke arah suara itu dan menemukan seorang anak laki-laki sedang berjuang keluar dari lumpur hidup yang hampir menenggelamkan seluruh tubuhnya. Dengan sigap petani itu menolong anak itu keluar dari lumpur hidup itu.

Keesokan harinya orant tua dari anak itu berkunjung ke rumah si petani dan menawarkan sejumlah hadiah sebagai balas jasa telah menolong anaknya. Dengan halus petani itu menolak tawaran saudagar kaya itu. Sementara mereka berbicara, saudagar kaya itu melihat anak laki-laki si petani sedang berdiri dekat pintu. Saudagar itu lalu menawarkan untuk menyekolahkan anak tersebut. Petani itu menerima tawaran itu dan memasukkan anaknya di sekolah kedokteran St. Mary di London.

Di kemudian hari anak petani itu yang bernama Alexander Flemming tercatat dalam sejarah sebagai orang yang berhasil menemukan antibiotik Penicillin.

Beberapa tahun kemudian anak saudagar kaya itu berada dalam keadaan kritis karena terserang radang paru Pneumonia. Tetapi beruntung nyawa anak saudagar kaya itu selamat berkat obat Penicillin yang dimakannya. 
 
Di kemudian hari anak saudagar kaya itu menjadi Perdana Menteri Inggris yang sangat terkenal, namanya adalah Winston Churchill.

Cerita di atas menyampaikan pesan: Tidak ada kebetulan dalam hidup ini.
TUHAN-lah yang telah mengatur dan menuntun langkah kita karena TUHAN punya rencana yang besar dalam hidup kita. 
Kita harus belajar untuk selalu menabur atau berinvestasi dalam hidup ini. Petani itu menabur KEBAIKAN & saudagar itu menabur BERKAT.
Di kemudian hari keduanya menuai dari apa yang mereka tabur. Bukan hanya mereka, tetapi juga anak2 mereka.

Teruslah menabur KEBAIKAN & BERKAT dengan tidak jemu-jemu, karena suatu hari nanti kita akan menuai apa yang kita tabur.

Ingatlah, apapun yang kita tabur, cepat atau lambat akan kembali kepada diri kita....
"GIVE & RECEIVE" .

Renungkanlah.

Thursday, November 22, 2012

Macet

Tingkat kemacetan di Jakarta sudah semakin parah. Jika pemerintahan yang baru tidak mampu mengatasi, maka bukan tidak mungkin Tahun 2014 keluar depan rumah sudah tidak Bergerak sama sekali alias macet total.

Friday, November 16, 2012

Doa kepada St. Antonius dari Padua

Santo Antonius dari Padua, yang sangat terkenal dengan perbuatan ajaibnya, adalah dari ordo Fransiskan. Dalam hidupnya yang singkat itu ( meninggal pada umur 36 tahun) banyak sekali mujizat yang terjadi karena perantaraannya. Dia dicintai dan terkenal sebagai "Pembuat Mujizat dari Allah". Ia di kenal karena karyanya di antara para orang miskin; dan walaupun dia terpelajar, dia sering berbicara dengan kata-kata sangat sederhana namun penuh kuasa dan kasih.

Doa pembuka
Santo Antonius yang terkasih, kami menghormati dikau sebagai hamba Allah yang setia dan ulet. Semoga kami dibantu oleh jasa-jasa dikau dan perantaraan dikau; sehingga permohonan kami dikabulkan oleh Allah. Amin

Hari Pertama
"Dengarkanlah suara permohonanku, apabila aku berteriak kepada-Mu minta tolong, dan mengangkat tanganku ke arah tempat-Mu yang maha kudus"
Mzm28:2

Permohonan ...

Santo Antonius, pembuat mukjizat yang dikaruniai oleh Allah secara berlimpah. Banyak mujizat telah dilakukan oleh-Nya melalui perantaraan dikau. Dalam kebaikan dikau, datanglah sekarang untuk membantu kami dan dengarlah doa permohonan kami ini. Amin

Hari Kedua
"Janganlah menyembunyikan wajah-Mu kepadaku, janganlah menolak hamba-Mu ini dengan murka; Engkaulah pertolonganku, janganlah membuang aku dan janganlah meninggalkan aku, ya Allah penyelamatku"
Mzm27:9

Permohonan ...

Santo Antonius yang terkasih, kami datang kepada dikau dengan penuh keyakinan akan karunia Allah yang ada pada dikau; yang selalu bersedia untuk menolong mereka yang membutuhkannya. Dikau yang berada di kemuliaan surga, jadilah perantara kami. Amin

Hari Ketiga
"Sebab Engkau, ya Tuhan, baik dan suka mengampuni dan berlimpah kasih setia bagi semua orang yang berseru kepada-Mu"
Mzm86:5

Permohonan ...

Santo Antonius yang mulia, kami mengakui kelemahankami dan dosa-dosa kami terhadap Yang Mahakuasa. Meskipun kami tidak layak, tolonglah kami dalam kebutuhan kami yang mendesak ini. Karena kasih dikau kepada kami, jadilah pembela kami. Amin

Hari Keempat
"Perdengarkanlah kasih setia-Mu kepadaku pada waktu pagi, sebab kepada-Mulah aku percaya! Beritahukanlah aku jalan yang harus kutempuh, sebab kepada-Mulah kuangkat jiwaku"
Mzm143:8

Permohonan ...

Santo Antonius yang rajin menolong, tolonglah kami agar dapat mengerti dan menghargai maksud-maksud Allah dalam kehidupan kami. Jadilah pelindung kami yang berkuasa dalam kebutuhan kami ini. Kami yakin dikau akan memohonkan belas kasih Allah demi kami yang membutuhkannya. Amin

Hari Kelima
"Orang yang mengenal nama-Mu percaya kepada-Mu, sebab tidak Kau tinggalkan orang yang mencari Engkau, ya TUHAN"
  Mzm9:10

Permohonan ...

Santo Antonius yang murni, demi kasih dikau kepada Kristus dan Gereja-Nya, kami memohon bantuan dikau bagi kami yang berada di dalam kecemasan ini. Kami memohon jawaban. Perlihatkanlah kuasa Allah dalam para orang kudus-Nya dengan membantu umat-Nya. Amin

Hari Keenam
 
"TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya"  Mzm28:7

Permohonan ...

Santo Antonius yang rendah hati, penyerahan dikau kepada kemiskinan memperkaya Gereja dengan banyak berkat. Kami memohon pertolongan dikau, semoga karena contoh dikau itu, kami diberi rahmat kerendahan hati untuk menerima kehendak Allah. Amin

Hari Ketujuh
"Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku"
Mzm23:4

Permohonan ...

Santo Antonius yang baik, dikau menghibur mereka, yang seperti kami berada dalam duka. Beradaklah bersama kami, yang mencontoh dikau, mau menghibur mereka yang ada dalam kesulitan. Mohon pertolongan Allah bagi kami. Amin

Hari Kedelapan
"Keinginan orang-orang yang tertindas telah Kaudengarkan, ya TUHAN; Engkau menguatkan hati mereka, Engkau memasang telinga-Mu"
Mzm10:17

Permohonan ...

Santo Antonius yang terberkati. Kehidupan dikau merupakan contoh kesempurnaan yang mengerjakan perbuatan-perbuatan ajaib bagi mereka yang sangat membutuhkannya. Dari kediaman dikau di surga, datanglah. Bantulah kami, mohonkanlah jawaban Allah atas kebutuhan kami ini. Amin

Hari Kesembilan
"Sebab Engkau, ya Tuhan, baik dan suka mengampuni dan berlimpah kasih setia bagi semua orang yang berseru kepada-Mu"
Mzm86:5

Permohonan ...
Santo Antonius yang setia, hati kami melimpah dengan perasaan terima kasih. Kami mengetahui bahwa kuasa dikau karena Allah adalah besar, dan kami tahu pula bahwa dikau akan memperoleh daripada-Nya apa yang kami harapkan. Tolonglah kami sekarang; kamipun memohon agar kami dapat melayani Allah seperti dikau pernah melakukannya. Amin
Santo Antonius yang dicintai dan dihargai oleh Kanak-kanak Yesus; dengarkanlah doa-doa kami ini.

Doa penutup
Ya Allah, kami memohon agar penghormatan kami kepada Santo Antonius menjadi sumber sukacita Gereja-Mu. Semoga pertolongannya membuat kami lebih kuat dalam iman kami. semoga pula bantuannya membuat kami memperoleh imbalan yang abadi. Kami memohon ini dengan perantaraan Yesus Kristius, Tuhan kami. Amin

Tuesday, November 13, 2012

Futsal

hhhmm... klo mau dingat-ingat sudah lebih dari 10 tahun ga pernah lagi yang namanya main bola kaki alias sepak bola. lama juga klo dipikir-pikir. 
Tapi dari pada ga olah raga sama sekali.

Ceritanya minggu lalu anak-anak DC AMX diajak tanding futsal dengan anak bengkel Inti Karya Megah. Semua persiapan sudah dilakukan, termasuk "urunan" untuk bayar lapangan dan minum. Tapi pada hari H, saya ga bisa ikutan karena ada urusan keluarga yang tidak bisa ditinggalkan. Besoknya dapat info bahwa DC lebih dominan daripada bengkel. Wow... lumayan juga nih anak-anak pikirku. 

Karena saya juga pengen banget ikutan main, jadinya minta dibookingkan lagi lapangan untuk hari senin (12/11/12) 2 jam (17.00 - 19.00). Hitung-hitung seru-seruan sama anak-anak diluar jam kerja.

Jam kerjaku baru selesai 17.30, sementara anak-anak DC dan Bengkel jam 16.30. Begitu jam kerja mereka usai, mereka langsung berangkat lebih dulu. Saya dan 2 rekan lainnya menyusul. Sampai di Maestro Futsal Kemayoran jam 6 kurang. 
Ganti baju, stretching sebentar dan langsung masuk ikut bermain. Lumayan bisa nge-golin 3x.. hehehehe... masih ada sisa-sisa kejayaan dulu.... skor akhir 18-14 untuk kemenangan DC AMX Motor.

Tetap semangat!!!
 

Bungkusan Cinta

Randi (25), menderita kanker yang menurut dokter tak lagi bisa disembuhkan. Sepanjang waktu ia dirawat Ibunya. Bosan di rumah terus, suatu sore pemuda ini ingin mencari udara segar. Ia berjalan-jalan di pertokoan tak jauh dari rumahnya. Langkahnya terhenti di depan toko kaset. Ada magnet yang menarik hati. Yakni, wajah cantik gadis pemilik toko. Dengan hatinya yang bergetar ia masuk ke dalam.
"Ada yang bisa saya bantu?" si gadis tersenyum.
"Mmmm ... mm ... saya mau beli kaset," yang ditanya tersipu.
Asal-asalan ia menunjuk sebuah kaset dan membayarnya.
"Sebebntar saya bungkus dulu" Sesaat si gadis menghilang di balik pintu, kemudian muncul sambil menyodorkan kaset yang terbungkus rapi. Andi lantas pulang. Tanpa dibuka, kaset dimasukkan ke lemari.
Sejak itu setiap sore ia pergi ke toko yang sama, membeli kaset. Ya, Andi sedang jatuh cinta, tapi tak berani berterus terang. Lantaran sering melamun sang Ibu menasehati agar ia mengutarakan isi hatinya kepada si gadis.
Dengan segala keberanian, keesokkan hari Andi kembali mengunjungi toko. Seperti biasa ia membeli sebuah kaset. Begitu gadis itu ke belakang untuk membungkus kaset, ia meninggalkan secarik kertas berisi telepon rumahnya di meja toko.

Beberapa hari kemudian, telepon di rumah berdering, yang mengangkat telepon Ibu Andi, "Halo..." Benar, sang gadis menelpon. Ia bertanya mengapa beberapa hari Andi tidak muncul. Mendengar itu sang ibu menangis tersedu, "Apakah kamu tidak tahu?Andi telah meninggal dunia kemaren...." 
Sang Ibu masuk kamar anak tercintanya.Sambil mengenang, ia membuka lemari pakaian dan terkejut melihat tumpukan bungkusan, yang setelah dibuka ternyata kaset. Ketika membuka satu bungkusan ia menemukan sehelai kartu nama, dengan tulisan tangan mungil... "Hai ... kamu ganteng. maukah kamu jadi pacarku? Love, Monik." Karena penasaran, semua bungkusan itu dibuka satu demi satu. Di dalam setiap bungkusan ditemukan kartu nama yang sama dengan tulisan yang sama. Tak salah bila Oscar Wilde penyair dan dramawan kelahiran Dublin dalam sebuah karyannya De Profundis (1962) pernah menyatakan, when you really want love, you will find it waiting for you.

Friday, November 9, 2012

Cerita seorang Pastor

Ada artikel yang pernah saya baca, ditulis oleh seorang pastor. 
Lucu juga dan saya pikir bagus untuk dibaca semua. Cerita  tentang penciptaan trus muncul penerimaan & penolakan satu akan yang lain, khususnya penerimaan & penolakan terhadap pasangan. Tiap orang berbeda. Lain kepala, lain hati, lain karakter, lain semua-nya. Tapi jangan karena perbedaan jadi muncul pertentangan, jadi muncul penolakan.

Ada sebuah kisah tentang penciptaan pria dan wanita. Pada saat Sang Pencipta telah selesai menciptakan pria. Ia baru menyadari bahwa Ia juga harus menciptakan wanita. Padahal semua bahan untuk menciptakan  manusia sudah habis dipakai untuk menciptakan pria. Kemudian Sang Pencipta merenung sejenak, dan kemudian Ia mengambil lingkaran bulan purnama, kelenturan ranting pohon anggur, goyang rumput yang tertiup angin, mekarnya bunga, kelangsingan dari buluh galah, sinar dari matahari, tetes embun dan tiupan angin. Ia juga mengambil rasa takut dari kelinci dan rasa sombong dari merak, kelembutan dari dada burung dan kekerasan dari intan, rasa manis dari madu dan kekejaman dari harimau, panas dari api dan dingin dari salju, keaktifan bicara dari burung kutilang dan nyanyian dari burung bul-bul, kepalsuan dari burung bangau dan kesetiaan dari induk singa.

Dengan mencampurkannya bahan semua itu, maka Sang Pencipta membentuk wanita dan memberikannya kepada pria. Pria itu merasa senang sekali karena hidupnya tidak merana dan kesepian seorang diri.

Setelah satu minggu, pria itu datang kepada Tuhan, katanya: 'Tuhan, ciptaan-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku membuat hidupku tidak bahagia. Ia bicara tiada henti sehingga aku tidak dapat beristirahat. Ia minta selalu untuk diperhatikan. Ia mudah menangis karena hal-hal sepele. Aku datang untuk mengembalikan wanita itu kepada-Mu, karena aku tidak bisa hidup dengannya'.

'Baiklah', kata Sang Pencipta. Dan Ia mengambilnya kembali. Beberapa minggu kemudian, pria itu datang lagi kepada Tuhan, dan berkata, 'Tuhan, sejak aku memberikan kembali wanita ciptaan-Mu, kini aku merana kesepian. Tiada lagi yang memperhatikanku, tiada lagi yang menyayangiku. Aku selalu memikirkan dia, kemana pun aku pergi, aku selalu ingat dia. Makan tidak enak, tidur tidak nyenyak. Aku rindu kepadanya. Di kala aku sendirian, kubayangkan wajahnya yang cantik, kubayangkan bagaimana ia menari dan menyanyi. Bagaimana ia melirik aku. Bagaimana ia bercakap-cakap dan manja kepadaku. Ia sangat cantik untuk dipandang, dan sedemikian lembut untuk disentuh. Aku suka akan senyumannya. Tuhan, kembalikan lagi wanita itu kepadaku!'.

Sang Pencipta berkata, 'Baiklah'. Ia memberikan wanita itu kembali kepadanya. Tetapi, tiga hari kemudian pria itu datang lagi kepada Tuhan dan berkata, 'Tuhan, aku tidak mengerti. Mengapa dia memberikan lebih banyak lagi kesusahan dari pada kegembiraan. Dia semakin menyebalkan. Aku tidak tahan lagi dengan sikap dan tingkah lakunya. Aku berdoa kepada-Mu. Ambillah kembali wanita itu. Aku tidak dapat lagi hidup dengannya'.

Sang Pencipta balik bertanya, 'Kamu tidak dapat hidup lagi dengannya?'. Pria itu tertunduk malu, ia merasa putus asa. Dalam hatinya ia berkata, 'Apa yang harus aku perbuat? Aku tidak dapat hidup dengannya, tetapi aku juga tidak dapat hidup tanpa dia. Tuhan, ajarilah aku untuk mengerti apa arti hidup ini?'.

"Belajarlah untuk memahami perbedaan dan belajarlah untuk berani menerima perbedaan dalam hidupmu! Pahamilah dan usahakanlah apa yang menjadi kebutuhan mendasar dari pasangan hidupmu!"  jawab Tuhan.

Dan inilah enam kebutuhan mendasar pria dan wanita:
1. Wanita membutuhkan perhatian, dan pria membutuhkan kepercayaan.
2. Wanita membutuhkan pengertian, dan pria membutuhkan penerimaan.
3. Wanita membutuhkan rasa hormat, dan pria membutuhkan penghargaan.
4. Wanita membutuhkan kesetiaan, dan pria membutuhkan kekaguman.
5. Wanita membutuhkan penegasan, dan pria membutuhkan persetujuan.
6. Wanita membutuhkan jaminan, dan pria membutuhkan dorongan.

Filosofi Bersepeda

"Filosofi Bersepeda"

Yang suka sepeda dan menjiwai, tahu bener akan cerita berikut:

Ada tanjakan ada turunan. Saat sedang menanjak, janganlah terlalu bernafsu mencapai puncak, atur nafas, atur tenaga, konstankan putaran, supaya efektif mencapai puncak dan konsentrasi tetap ada untuk menghadapi turunan.

Saat sedang menurun, Janganlah kaget hingga terlalu cepat menarik rem, kau akan terjungkal dan makin terpuruk. Ikuti alur jalannya, Seimbangkan rem-nya, ambil momentum putarannya, hingga saat kau menanjak kau tidak membuang banyak tenaga.

Bersepeda itu bukan masalah jumlah kilometer, Tapi lebih pada menikmati setiap kayuhan untuk mendapatkan tiap kilometer itu.

Begitupula kehidupan, Hidup menarik bukan karena jumlah umur, tapi bagaimana kita menikmati setiap detik untuk mendapatkan umur tersebut.

Bersepeda juga bukan masalah sepeda atau komponen yang ada di dalamnya, Tapi bagaimana menggunakan sepeda dan komponen tersebut untuk mendapatkan perjalanan yang menarik.
Yang bisa kita nikmati, bisa kita ceritakan, bukan hanya menggunakan sepeda untuk kita banggakan harganya.

Begitupula kehidupan.
Kehidupan bukan masalah harta yang kita dapatkan, tapi bagaimana memaknai harga yang kita punya untuk membuat hidup kita lebih berharga secara batin, bukan hanya secara nominal.

Ada pepatah jawa bilang, "urip kuwi golek jeneng? ojo golek jenang"?

Terjemahan bebasnya, "hidup itu cari nama bukan cari makan", maksudnya hidup itu harus bermanfaat (bagi orang banyak) sehingga membuat nama yang baik, bukan hidup hanya cari harta tapi tak membuat perbedaan apa-apa

Sama dengan sepeda, buat apa punya sepeda kalau cerita yang kita punya hanya pada saat kita membelinya.
Bukan pada saat menaikinya. Bukankah menaikinya itu terlihat dan terasa lebih menarik.

"It is about the journey, not the destination, Because life is a Journey"

Thursday, November 8, 2012

Mahalnya Karis seorang Direktris

Manajemen itu ternyata tidak melulu harus di terapkan di Kantor,   tetapi di rumah juga sangat perlu dan Harus...!!!!!.
 
Renungan ini mudah-mudahan isinya berguna. Silahkan dibaca...
 
Sekiranya tidak berkenan atau pernah mendapatkan silahkan diabaikan saja
 
Subject: Mahalnya sebuah karir seorang Direktris
 
Saya seorang ibu dengan 2 orang anak , mantan direktur sebuah  perusahaan multinasional. Mungkin anda termasuk orang yang menganggap saya orang yang berhasil dalam karir namun sungguh jika seandainya saya boleh memilih maka saya akan berkata kalau lebih baik saya tidak seperti sekarang dan menganggap apa yang saya raih sungguh sia-sia.
 
Semuanya berawal ketika putri saya satu-satunya yang berusia 19 tahun baru saja meninggal karena overdosis narkotika. Sungguh hidup saya hancur berantakan karenanya, suaminya saat ini masih terbaring di rumah sakit karena terkena stroke dan mengalami kelumpuhan karena memikirkan musibah ini.
 
Putera saya satu-satunya juga sempat mengalami depresi berat dan sekarang masih dalam perawatan intensif sebuah klinik kejiwaan, dia juga merasa sangat terpukul dengan kepergian adiknya. Sungguh apa lagi yang bias saya harapkan.
 
Kepergian Maya dikarenakan dia begitu guncang dengan kepergian Bik Inah pembantu kami. Hingga dia terjerumus dalam pemakaian Narkoba. Mungkin terdengar aneh kepergian seorang pembantu bisa membawa dampak begitu hebat pada putri kami. Harus saya akui bahwa bik Inah sudah seperti keluarga bagi kami, dia telah ikut bersama kami sejak 20 tahun yang lalu dan ketika Doni berumur 2 tahun. Bahkan bagi Maya dan Doni, bik Inah sudah seperti ibu kandungnya sendiri.
 
Ini semua saya ketahui dari buku harian Maya yang saya baca setelah dia meninggal.

Maya begitu cemas dengan sakitnya bik Inah, berlembar-lembar buku   hariannya berisi hal ini.
 
Dan ketika saya sakit (saya pernah sakit karena kelelahan dan diopname Di rumah sakit selama 3 minggu) Maya hanya menulis singkat sebuah  kalimat di buku hariannya "Hari ini Mama sakit di Rumah sakit" , hanya itu saja.
 
Sungguh hal ini menjadikan saya semakin terpukul. Tapi saya akui ini semua karena kesalahan saya. Begitu sedikitnya waktu saya untuk Doni, Maya dan Suami saya. Waktu saya habis di kantor, otak saya    lebih banyak berpikir tentang keadaan perusahaan dari pada keadaan mereka.
 
Berangkat jam 07:00 dan pulang di rumah 12 jam kemudian bahkan mungkin lebih. Ketika sudah sampai rumah rasanya sudah begitu capai untuk memikirkan urusan mereka. Memang setiap hari libur kami gunakan untuk acara keluarga, namun sepertinya itu hanya seremonial dan rutinitas saja, ketika hari Senin tiba saya dan suami sudah seperti "robot" yang terprogram untuk urusan kantor.

Sebenarnya ibu saya sudah berkali-kali mengingatkan saya untuk berhenti bekerja sejak Doni masuk SMA namun selalu saya tolak, saya anggap ibu terlalu kuno cara berpikirnya. Memang Ibu saya memutuskan berhenti bekerja dan memilih membesarkan kami 6 orang anaknya. Padahal sebagai seorang sarjana ekonomi karir ibu waktu itu katanya sangat baik. Dan ayah pun ketika itu juga biasa-biasa saja dari segi karir dan penghasilan.
 
Meski jujur saya pernah berpikir untuk memutuskan berhenti bekerja dan mau mengurus Doni dan Maya, namun selalu saja perasaan bagaimana  kebutuhan hidup bisa terpenuhi kalau berhenti bekerja, dan lalu apa gunanya saya sekolah tinggi-tinggi ?.  Meski sebenarnya suami saya juga seorang yang cukup mapan dalam karirnya dan penghasilan. Dan biasanya setelah ada nasehat ibu saya menjadi lebih perhatian pada Doni dan Maya namun tidak lebih dari dua minggu semuanya kembali seperti asal urusan kantor dan karir fokus saya.
 
Dan kembali saya menganggap saya masih bisa membagi waktu untuk mereka,   toh teman yang lain di kantor juga bisa dan ungkapan "kualitas pertemuan dengan anak lebih penting dari kuantitas" selalu menjadi patokan saya.
 
Sampai akhirnya semua terjadi dan diluar kendali saya dan berjalan  begitu cepat sebelum saya sempat tersadar.
 
Maya berubah dari anak yang begitu manis menjadi pemakai Narkoba dan  saya tidak mengetahuinya!!!
  
Sebuah sindiran dan protes Maya saat ini selalu terngiang di telinga. Waktu itu bik Inah pernah memohon untuk berhenti bekerja dan  memutuskan kembali ke desa untuk membesarkan Bagas, putera satu-satunya, setelah dia ditinggal mati suaminya. Namun karena Maya dan Doni keberatan maka akhirnya kami putuskan agar Bagas dibawa tinggal bersama kami. Pengorbanan bik Inah buat Bagas ini sangat dibanggakan Maya. Namun sindiran Maya tidak begitu saya perhatikan.

Akhirnya semua terjadi, setelah tiba-tiba jatuh sakit kurang lebih dua minggu, bik Inah meninggal dunia di Rumah Sakit. Dari buku harian  Maya saya juga baru tahu kenapa Doni malah pergi dari rumah ketika bik Inah di Rumah Sakit. Memang Doni pernah memohon pada ayahnya agar bik Inah dibawa ke Singapore untuk berobat setelah dokter disini mengatakan bahwa  bik Inah sudah masuk stadium 4 kankernya. Dan usul Doni kami tolak hingga dia begitu marah pada kami. Dari sini saya kini tahu betapa berartinya bik Inah buat mereka, sudah seperti ibu kandungnya! Menggantikan tempat saya yang seolah hanya bertugas melahirkan mereka saja ke dunia. Tragis !
 
Dan sebuah foto "keluarga" di dinding kamar Maya sering saya amati kalau lagi kangen dengannya. Beberapa bulan yang lalu kami sekeluarga ke desa bik Inah. Atas  desakan Maya kami sekeluarga menghadiri acara pengangkatan Bagas sebagai kepala sekolah madrasah setelah dia selesai kuliah dan belajar di pesantren. Dan Doni pun begitu bersemangat untuk hadir di acara itu padahal dia paling susah untuk diajak ke acara serupa di kantor saya atau ayahnya.  Dan difoto "keluarga" itu tampak bik Inah, Bagas, Doni dan Maya tersenyum bersama. Tak pernah kami lihat Maya begitu senang seperti saat itu dan seingat saya itulah foto terakhirnya.

Setelah bik Inah meninggal Maya begitu terguncang dan shock, kami sempat merisaukannya dan membawanya ke psikolog ternama di Jakarta. Namun sebatas itu yang kami lakukan setelah itu saya kembali berkutat dengan urusan kantor.

Dan dihalaman buku harian Maya penyesalan dan air mata tercurah. Maya menulis :
"Ya Allah kenapa bik Inah meninggalkan Maya, terus siapa yang    bangunin Maya, siapa yang nyiapin sarapan Maya, siapa yang nyambut Maya kalau pulang sekolah, Siapa yang ngingetin Maya buat sholat, siapa yang Maya cerita kalau lagi kesel di sekolah, siapa yang nemenin Maya kalo nggak bisa tidur. Ya Allah, Maya kangen banget sama bik Inah". Astagfirullah bukankah itu seharusnya tugas saya sebagai ibunya, bukan bik Inah ?

Sungguh hancur hati saya membaca itu semua, namun semuanya sudah terlambat tidak mungkin bisa kembali, seandainya semua bisa berputar kebelakang saya rela berkorban apa saja untuk itu. Kadang saya merenung sepertinya ini hanya cerita sinetron di TV dan saya pemeran utamanya.
 
Namun saya tersadar ini real dan kenyataan yang terjadi. Sungguh saya menulis ini bukan berniat untuk menggurui siapapun tapi sekedar pengurang sesal saya semoga ada yang bisa mengambil pelajaran darinya.  Biarkan saya yang merasakan musibah ini karena sungguh tiada terbayang beratnya. Semoga siapapun yang membaca tulisan ini bisa menentukan "prioritas hidup dan tidak salah dalam memilihnya".

Biarkan saya seorang yang mengalaminya. Saat ini saya sedang mengikuti program konseling/therapy dan mencoba aktif ikut dipengajian-pengajian untuk menentramkan hati saya. Berkat dorongan seorang teman saya beranikan tulis ini semua. Saya tidak ingin  tulisan ini sebagai tempat penebus kesalahan saya, karena itu tidak mungkin!. Dan bukan pula untuk memaksa anda mempercayainya, tapi inilah faktanya.
 
Hanya semoga ada yang memetik manfaatnya. Dan saya berjanji untuk mengabdikan sisa umur saya untuk suami dan Doni. Dan semoga Allah mengampuni saya yang telah menyia-nyiakan amanahNya pada saya. Dan disetiap berdoa saya selalu memohon "YA Allah seandainya Engkau akan menghukum Maya karena kesalahannya, sungguh tangguhkanlah Ya Allah, biar saya yang menggantikan tempatnya kelak, biarkan buah hatiku tentram di sisiMu". Semoga Allah mengabulkan doa saya.

Tuesday, November 6, 2012

Perempuan Lain Setelah 21 tahun menikah

Subject: Good story ....

Saya tiba-tiba menemukan cara baru dalam menyalakan api cinta kami. Demikian tulis seorang pria yang ingin berbagi pengalaman.
Beberapa waktu lalu istri saya mengusulkan agar saya berkencan dengan seorang perempuan lain, besok malam. "Kamu akan mencintainya," kata istri. "Apa-apaan sih," protes saya. "Mengapa kamu tidak ikut?" tanyaku. "Itu acara kamu berdua dia," jawab istriku.

Perempuan yang dimaksudnya adalah ibu saya yang telah menjanda selama 19 tahun belakangan ini. Saya jarang menemuinya karena kesibukan kerja dan mengurus tiga anak kami.

Malam itu saya telepon ibu, mengajaknya makan malam dan nonton film berdua saja. "Ada apa dengan istrimu?" kata ibu dari ujung telepon. Ibu saya adalah tipe yang selalu curiga kalau menerima telepon di tengah malam atau undangan yang datangnya tiba-tiba. 
Bagi dia, itu pasti akan membawa berita buruk.

"Saya pikir, pasti akan menyenangkan kalau kita sekali-sekali keluar berdua saja," jawab saya. "Ibu mau  sekali," jawabnya setelah terdiam beberapa lama. 
Aha, dia masih curiga.

Besok malam, sepulang kantor saya ke rumah ibu. Dia terlihat agak senewen, tapi berdandan resmi sekali. Ibu jelas telah  menata rambutnya di salon, dan dia memakai gaunnya yang terbaik. Gaun yang dipakai pada pesta ulangtahunperkawinan yang terakhir ketika ayah masih hidup.

Ibu menyambut saya dengan senyum lebar. "Saya bilang ke kawan-kawan tentang rencana kita ini. Mereka semua kaget dan merasa ikut senang seperti ibu sekarang," kata ibu seraya masuk mobil.
"Mereka bilang besok pagi ingin tahu ceritanya." Kami pergi ke restoran yang agak mahal. Suasananya elegan, menyenangkan. 

Ibu menggandeng lengan saya ketika memasuki ruangan, persis seperti First Lady. Jalannya anggun. Saya harus membacakan daftar menu karena ibu tak bisa lagi membacanya walau dengan kacamata tebal. 

Ketika sedang membaca daftar itu, saya berhenti sejenak menengok ke ibu. Dia sedang memandangi saya dengan senyum kasih. "Dulu, ibu yang membacakan kamu daftar menu ketika kau masih kecil," katanya.
"Sekarang ibu santai saja. Giliran saya yang melayani ibu," jawab saya.
Sambil makan, kami membincangkan banyak hal sehari-hari. Tidak ada topik yang istimewa tapi obrolan mengalir saja sampai-sampai kami terlambat untuk menonton film.

Mengantarnya pulang, di muka pintu ibu berkata, "Ibu mau pergi lagi dengan kamu, tapi lain kali ibu yang  bayar." Saya setuju. 

"Bagaimana kencanmu?" tanya istri saya di rumah." Sangat menyenangkan. Lebih dari yang saya duga.  Tadinya tidak tahu mau ngomong apa."

Beberapa hari kemudian, ibu meninggal karena serangan jantung. Begitu tiba-tiba kejadiannya, saya tidak sempat berbuat apa-apa untuk menolongnya.

Satu minggu berlalu, sepucuk surat tiba dari restoran tempat ibu dan saya makan malam. Surat itu dilampiri kopi tanda lunas. Ada selembar kertas diselipkan di situ, tertuliskan: "Ibu sudah bayar makan malam kita karena rasanya tak mungkin kita makan bersama lagi. Walaupun begitu, ibu sudah bayarkan untuk dua orang,barangkali untuk kau dan istrimu. Anakku, besar sekali arti undanganmu malam itu."

Pada detik itulah saya mengerti apa pentingnya arti bahwa kita mengatakan kepada orang-orang yang kita sayangi mengenai perasaan kita itu. Tidak adahal yang lebih penting dalam hidup daripada Tuhan dan keluarga.
 
Berikan waktu Anda untuk mereka, jangan sampai terlambat untuk mengatakan 'nanti' 
Berbahagialah yang masih mempunyai Ibu, karena masih bisa membahagiakannya!   
 
.....kangen sama ibu tercinta ...

Kopi Asin

Kopi Asin

Seorang pria bertemu dengan seorang gadis di sebuah pesta, si gadis tampil luar biasa cantiknya, banyak lelaki yang mencoba mengejar si gadis. Si pria sebetulnya tampil biasa saja dan tak ada yang begitu memperhatikan dia, tapi pada saat pesta selesai dia memberanikan diri mengajak si gadis untuk sekedar mencari minuman hangat. Si gadis agak terkejut, tapi karena kesopanan si pria itu, si gadis mengiyakan ajakannya.

Dan mereka berdua akhirnya duduk di sebuah coffee shop, tapi si pria sangat gugup untuk berkata apa-apa dan si gadis mulai merasa tidak nyaman dan berkata, "Kita pulang aja yuk...?".

Namun tiba-tiba si pria meminta sesuatu pada sang pramusaji, "Bisa minta garam buat kopi saya?"
Semua orang yang mendengar memandang dengan ke arah si pria, aneh sekali! Wajahnya berubah merah, tapi tetap saja dia memasukkan garam tersebut ke dalam kopinya dan meminumnya.

Si gadis dengan penasaran bertanya, "Kenapa kamu bisa punya hobi seperti ini?"

Si pria menjawab, "Ketika saya kecil, saya tinggal di daerah pantai dekat laut, saya suka bermain di laut, saya dapat merasakan rasanya laut, asin dan sedikit menggigit, sama seperti kopi asin ini. Dan setiap saya minum kopi asin, saya selalu ingat masa kanak-kanak saya, ingat kampung halaman, saya sangat rindu kampung halaman saya, saya kangen orang tua saya yang masih tinggal di sana."

Begitu berkata kalimat terakhir, mata si pria mulai berkaca-kaca, dan si gadis sangat tersentuh akan perasaan tulus dari ucapan pria di hadapannya itu. Si gadis berpikir bila seorang pria dapat bercerita bahwa ia rindu kampung halamannya, pasti pria itu mencintai rumahnya, perduli akan rumahnya dan mempunyai tanggung jawab terhadap rumahnya. Kemudian si gadis juga mulai berbicara, bercerita juga tentang kampung halamannya nun jauh di sana , masa kecilnya, dan keluarganya.

Suasana kaku langsung berubah menjadi sebuah perbincangan yang hangat juga akhirnya menjadi sebuah awal yang indah dalam cerita mereka berdua.

Mereka akhirnya berpacaran. Si gadis akhirnya menemukan bahwa si pria itu adalah seorang lelaki yang dapat memenuhi segala permintaannya, dia sangat perhatian, berhati baik, hangat, sangat perduli ... betul-betul seseorang yang sangat baik tapi si gadis hampir saja kehilangan seorang lelaki seperti itu!

Untung ada kopi asin!

Kemudian cerita berlanjut seperti layaknya setiap cerita cinta yang indah, sang putri menikah dengan sang pangeran dan mereka hidup bahagia selamanya, dan setiap saat sang putri membuat kopi untuk sang pangeran, ia membubuhkan garam di dalamnya, karena ia tahu bahwa itulah yang disukai oleh pangerannya.

Setelah 40 tahun, si pria meninggal dunia, dan meninggalkan sebuah surat yang berkata, "Sayangku yang tercinta, mohon maafkan saya, maafkan kalau seumur hidupku adalah dusta belaka. Hanya sebuah kebohongan yang aku katakan padamu ... tentang kopi asin."

Ingat sewaktu kita pertama kali jalan bersama? Saya sangat gugup waktu itu, sebenarnya saya ingin minta gula tapi malah berkata garam. Sulit sekali bagi saya untuk merubahnya karena kamu pasti akan tambah merasa tidak nyaman, jadi saya maju terus. Saya tak pernah terpikir bahwa hal itu ternyata menjadi awal komunikasi kita! Saya mencoba untuk berkata sejujurnya selama ini, tapi saya terlalu takut melakukannya, karena saya telah berjanji untuk tidak membohongimu untuk suatu apa pun.

Sekarang saya sekarat, saya tidak takut apa-apa lagi jadi saya katakan padamu yang sejujurnya, saya tidak suka kopi asin, betul-betul aneh dan rasanya tidak enak. Tapi saya selalu dapat kopi asin seumur hidupku sejak bertemu denganmu, dan saya tidak pernah sekalipun menyesal untuk segala sesuatu yang saya lakukan untukmu. Memilikimu adalah kebahagiaan terbesar dalam seluruh hidupku. Bila saya dapat hidup untuk kedua kalinya, saya tetap ingin bertemu kamu lagi dan memilikimu seumur hidupku, meskipun saya harus meminum kopi asin itu lagi.

Air mata si gadis betul-betul membuat surat itu menjadi basah. Kemudian hari bila ada seseorang yang bertanya padanya, apa rasanya minum kopi pakai garam?
Si gadis pasti menjawab, "Rasanya manis."

Kadang anda merasa anda mengenal seseorang lebih baik dari orang lain, tapi hanya untuk menyadari bahwa pendapat anda tentang seseorang itu bukan seperti yang anda gambarkan. Sama seperti kejadian kopi asin tadi.

Tambahkan Cinta dan Kurangi Benci karena terkadang garam terasa lebih manis daripada gula.

Monday, November 5, 2012

Kekaguman seorang suami

Kekaguman Seorang Suami

Suatu malam Nia terbangun dan melihat suaminya sedang berdiri di sisi Boks bayi mereka. Nia belum pernah melihat ekspresi wajah suaminya seperti itu sebelumnya.
Kadang-kadang tersenyum sambil menggelengkan-gelengkan kepala, tampak kagum, lalu seperti terharu, terus menarik nafas panjang dan seterusnya.

Diam-diam air mata menetes di kedua mata Nia. 
Ia tak menyangka suaminya akan mengagumi bayi mereka seperti itu.
Nia menghampiri suaminya, bertanya, "Mas, apa sih yang Mas pikirkan?"

Kata sang suami "Ini..., aku benar-benar nggak habis pikir, Boks seperti ini aja kok ya harganya sampai tiga juta."

Glenn berlari saat semua orang berjalan

Glenn Cunningham berumur delapan tahun ketika ia mengalami kecelakaan. Ia dan kakaknya Floyd sedang menyalakan tungku pemanas sekolah ketika tiba-tiba tungku tersebut meledak dan menewaskan Floyd.

Glenn sedang berada di pintu sehingga ia selamat, tapi ketika menyadari bahwa Floyd masih di dalam, Glenn berlari masuk untuk menyelamatkannya. Ia gagal, bahkan kedua kakinya terbakar hebat. Kedua kakinya menjadi lumpuh dan tidak bisa merasakan apa pun.

Dokter menyarankan agar kedua kakinya diamputasi, tapi sambil menangis Glenn memohon agar kakinya tidak dipotong.
Orang tuanya tidak tega dan menuruti keinginannya sehingga kakinya selamat dari amputasi. Dalam hatinya, Glenn bertekad suatu saat ia akan dapat berjalan lagi.

Kedua kaki Glenn bengkok dan semua jari kaki kirinya hilang. Setelah perban dibuka, kedua orang tuanya bergiliran mengurut kakinya setiap hari meskipun hampir tak ada perubahan. Tapi beberapa bulan kemudian Glenn mencoba berdiri dan berjalan dengan dibantu oleh ayahnya.

Kakinya tetap diurut setiap hari dan kemudian Glenn Cunningham, yang tadinya kata dokter 'tidak mungkin dapat berjalan lagi', kini bisa berjalan. Glenn masih merasa kakinya lemah sehingga ia ingin menguatkan kakinya. Ia mulai berlari pada setiap kesempatan.

Ia berlari ke sekolah, ia berlari ketika mengikuti paduan suara, ia berlari ke toko daging, ia berlari di lapangan, ia berlari mencari kayu bakar dan berlari pulang dengan kedua tangan penuh kayu. Ia tidak pernah berjalan apabila ia bisa berlari.

Lima tahun kemudian, ketika berumur 13 tahun, ia memenangkan gelar juara lari di Morton County Fair. Sejak itu ia semakin sering mengikuti kejuaraan lari dan selalu berhasil menjadi pemenang. Glenn Cunningham menjadi juara lari bukan karena kakinya kuat, bahkan kaki itu pernah hampir dibuang.

Glenn menjadi juara karena ia berlari pada saat semua orang berjalan.
(August 4, 1909 – March 10, 1988)
Glenn memenangkan Penghargaan Sullivan 1933 untuk keberhasilannya dalam memenangkan beberapa perlombaan lari jarak menengah.

Olimpiade 1932, Urutan ke 4 Lari 1500m
Olimpiade 1936 Berlin, Urutan ke 2 Lari 1500m (medali perak)

Tahun1934, Glenn mencatatkan namanya pada record Dunia untuk Lari 1 Mil, 4 Jam 6 Menit dan 8 Detik yang bertahan selama 3 tahun.
Tahun 1936, Glenn kembali mencatatkan namanya pada rekor dunia Lari 800m.
Tahun 1938, Glenn mencatatkan rekor dunia pada Lari 1 mil indoor, 4 jam 4 menit dan 4 detik. Kemudian Glenn pensiun. Rekor ini baru bisa dipecahkan kembali oleh Roger Bannister pada tahun 1954.

Angsa Putih

ANGSA PUTIH
Hanya seekor angsa putih yang berenang di sebuah kolam sendirian. Dia sendiri bukan karena tidak ada
angsa lain di kolam itu, melainkan dia merasakan satu keindahan dari sendiri itu. Angsa putih tak seistimewa angsa bermahkota, ataupun angsa yang berbulu emas, namun dia tetap menyukai dirinya sendiri sebagai "angsa putih".

Angsa bermahkota pernah mencoba bertanya, "Putih...apa kamu tidak kesepian selalu menyendiri?" dgn senyum Angsa putih menjawab "Tidak, ada banyak yg bisa dikatakan sepi padaku, hanya dengan sendiri aku bisa mendengarkan suara-suara bijak lebih jelas, hanya dalam sepi aku bisa lebih jelas mendengarkan suara-suara merdu yang bisa membuatku ikut bernyanyi".
Angsa berbulu emas juga pernah bertanya "Apa kamu bisa menikmati hidup kamu yang sebentar ini dengan cara begini terus?" Angsa Putih menjawab dengan yakin

"Aku bisa menikmati tiap detik waktuku disini, karena aku melihat semua yang ada disini dari sisi terang".

Angsa berbulu emas mencibir "Kamu bohong!"

Angsa Putih menggelengkan kepalanya

"Kalau aku tidak bisa menikmati tiap detik waktuku disini, aku tidak akan bertahan dengan cara seperti  ini, aku tidak akan bisa bicara seperti ini. Aku  akan terus berenang mengikuti arus, karena aku tahu,  tidak ada gunanya menentang arus. Tidak akan membawa  perubahan."

Angsa bermahkota menggeleng-gelengkan kepalanya,  lalu berkata "Angsa putih kenapa aku tidak pernah merasakan apa  yang kamu rasakan? Aku tidak bisa hidup sepertimu"

Angsa putih segera menjawabnya "Karena kita memang memiliki jalan yang berbeda,  kamu tidak harus seperti aku, dan aku juga tidak  harus seperti kamu. Kamu jadilah diri kamu dengan  baik, begitupun dengan aku".

"Tapi kenapa Angsa Putih?" potong Angsa berbulu emas "Ikhlas.." jawab Angsa Putih,

"Aku tidak mengerti" sahut Angsa bermahkota "Ikhlas dengan yg terjadi pada diri kita. Jika badai  datang biarlah datang, yang harus kita lakukan hanya  mempersiapkan diri menghadapi badai itu".

"IKHLAS?" ulang Angsa bermahkota dan Angsa berbulu emas bersamaan dengan intonasi ditekan.

 Angsa Putih mengangguk, "Ikhlas" ulangnya.

 Sedikit dari kita yang belajar dari kata "IKHLAS"dalam menghadapi kerasnya hidup ini.