Pages

Friday, March 27, 2009

RSJ

Beberapa waktu yang lalu saya sempat baca di New Bar salah satu TV Swasta Nasional yang tertulis "Rumah Sakit Jiwa Pxxxxxxxx menyiapkan bangsal khusus "Stress". Sepertinya ini bangsal khusus bagi mereka yang gagal menjadi Anggota Legislatif.

Mungkin setiap daerah yang memiliki RSJ bisa membuka bangsal yang sama. Kenapa demikian ? Karena bisa dipastikan mereka-mereka yang bermental "kerupuk" dan tidak terpilih pada pemilu legislatif 9 April 2009 mendatang pasti akan sangat membutuhkan perawatan di bangsal ini.
Tidak terpilih jadi anggota legislatif koq STRESS ????
Saran buat mereka yang bermental "kerupuk" jika nanti gagal pada pemilu legislatif.
"Bekerjalah untuk rakyat dari sekarang dan Tunjukan bahwa Anda-lah yang seharusnya dipilih."
Jika anda bisa menunjukan kepada rakyat bahwa anda berpihak pada rakyat, saya sangat yakin bahwa di pemilu berikutnya anda tidak perlu berkampanye dan mempromosikan diri anda seperti yang anda lakukan sekarang.
Selamat berpesta demokrasi.

Thursday, March 19, 2009

Tuhan vs Tukang Cukur

Seorang Kristen datang ke tukang cukur langganannya untuk bercukur rambut dan jenggotnya. Mereka mengobrol dan sampai ke hal tentang Tuhan. Tukang cukur itu berkata: “Saya tidak percaya Tuhan itu ada seperti yang Anda percayai.”
“Mengapa kamu berpikir demikian?” Tanya orang Kristen itu.
“Ah, itu sangat mudah; Anda cukup pergi keluar dan melihat bahwa Tuhan tidak ada. Bila Tuhan ada, mengapa banyak orang sakit? Mengapa banyak anak terlantar dan cacat? Bila Tuhan ada, maka tak ada penderitaan dan kepedihan. Akankah terjadi pembunuhan dan bahkan perang? Saya tak dapat membayangkan bahwa Tuhan yang penuh kasih akan membiarkan semuanya itu terjadi.”
Orang Kristen itu tidak ingin berdebat dan tak dapat menemukan jawab yang tepat terhadap logika si tukang cukur. Tukang cukur itu selesai melakukan pekerjaannya dan orang Kristen itu pergi keluar dan di depan ia melihat seorang laki-laki duduk di pinggir jalan. Rambut dan jenggotnya panjang yang tentu memerlukan perhatian dari si tukang cukur (orang itu tampak kusam dan kotor).
Orang Kristen itu berbalik dan kembali ke tukang cukur itu dan berkata: “Tahukah kamu? Tukang cukur jelas tidak ada!”
“Mengapa kamu mengatakan tukang cukur tidak ada?” seru tukang cukur itu. “ Ini, saya di sini dan saya adalah tukang cukur. Saya baru saja mencukur rambut Anda!!!”
“Tidak!” jawab orang Kristen itu. “Tukang cukur tidak ada; kalau mereka ada, maka tak ada orang dengan rambut panjang dan jenggot lebat seperti orang di luar itu, yang duduk di tepi jalan.”

“Oh, tukang cukur sungguh ada! Yang terjadi adalah orang harus datang dulu pada saya. Ia harus mencari saya!”
“Anda memang benar!” tegas orang Kristen itu.
“Dan inilah persoalannya. Tuhan memang ada, yang terjadi adalah orang tidak pergi padaNya dan mencariNya. Oleh karena itu banyak kepedihan dan penderitaan di dunia.”

NILAI SEBUAH PENSIL (dialek Papua)

Ada cucu 1 de tanya sama de pu nene. "Nene ada tulis tentang kitorang yah? ato pasti tentang saya?". Nene dengar de pu cucu pu pertanyaan, langsung nene stop tulis trus bilang begini : "Sebenarnya nene ada tulis tentang cucu ko, tapi ada yang lebih penting dari isi tulisan ini, yaitu pensil yang nene pake tulis ini!!!".
"Nene harap nanti ko jadi seperti pensil ini klo ko besar nanti" ujar nene lagi.
Dengar nene pu jawaban, cucu lihat pencil trus tanya lagi sama nene. karena cucu de lihat trada yg istimewa dari pensil yang nene pake tulis itu. "Tapi nene sepertinya pensil itu sama saja deng pensil yang lain." Ujar si cucu. Trus nene jawab, "Itu semua tergantung bagaimana ko pu cara lihat pensil ini." "Pensil ini punya 5 kualitas yang bisa buat cucu ko selalu tenang dalam menjalani hidup, kalau cucu ko selalu pegang prinsip-prinsip itu di dalam hidup ini."
Nene kemudian menjelaskan 5 kualitas dari sebuah pensil.
"Kualitas pertama, pensil mengingatkan cucu kalo cucu bisa berbuat hal yang hebat dalam cucu pu hidupi. Layaknya sebuah pensil ketika menulis, cucu jang pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkah cucu dalam hidup ini. Kitong bilang tangan Tuhan, Dia akan selalu membimbing torang menurut kehendak-Nya".
"Kualitas kedua, dalam proses menulis, nene kadang beberapa kali harus berhenti dan pake rautan untuk kas tajam nene pu pensil lagi. Rautan ini pasti bikin si pensil de sakit. Tapi habis kas tajam pensil dia, si pensil pasti dapat de pu ketejaman kembali. Begitu juga deng ko, dalam ko pu hidup ini ko harus berani trima penderitaan dan kesusahan, karena penderitaan dan kesusahan-itulahlah yang akan bikin ko jadi orang yang lebih baik".
"Kualitas ketiga, pensil selalu memberikan kitong kesempatan untuk mempergunakan penghapus, untuk memperbaiki kata-kata yang tong salah tulis. Oleh karena itu memperbaiki tong pu kesalahan dalam hidup ini, bukanlah hal yang jelek. Itu bisa membantu kitong untuk tetap berada pada jalan yang benar".
"Kualitas keempat, bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, tapi arang yang ada di dalam sebuah pensil. Oleh sebab itu, cucu harus selalu hati-hati dan menyadari hal-hal yang ada dalam cucu pu diri".
"Kualitas kelima, adalah sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan. seperti juga cucu, cucu harus sadar kalau apapun yang cucu perbuat dalam cucu pu hidup, akan meninggalkan kesan. Oleh karena itu cucu harus selalu hati-hati dan sadar terhadap semua tindakan".
(by Paulo Coelho)

Friday, March 13, 2009

Mental Baja ato Mental Kerupuk ?

Menjelang pemilu legislatif dapat dilihat bahwa banyak sekali orang yang mencalonkan diri menjadi anggota legislatif, mulai dari DPRD II sampai DPR RI dan DPD.
Tahun ini adalah tahun pertama Rakyat Indonesia memilih sendiri calon wakil rakyat mereka. ini berarti, setiap calon legislatif (caleg) harus bekerja ekstra keras agar pemilih dapat mengenal siapa si caleg ?
Sejauh ini saya sudah melihat berbagai macam cara, mulai dari menempelkan poster, membagikan kaus, rompi, jacket dsb. Menarik memang cara-cara yg digunakan para caleg dalam mempromosikan diri mereka masing-masing agar mendapat simpati dari pemilih. Apakah cara ini efektif ? kita lihat saja nanti hasilnya.
Yang menjadi concern saya saat ini adalah Mental dari para Calon Legislatif ini. Apakah mereka bermental baja ? atau kah bermental kerupuk ?
Seperti yang kita ketahui, dalam mempromosikan diri caleg-caleg ini harus mengeluarkan dana kampanye yang tidak sedikit. Lalu dari mana datangnya dana tersebut ? Tabungan pribadi ? Hasil jerih payah sebagai profesional ? Warisan ? atau malah meminjam dengan jaminan ?
Pertanyaannya setelah mengeluarkan dana yang cukup banyak untuk berkampanye dan mempromosikan diri, kemudian hasil pemilihan tanggal 9 april 2009 mendatang ybs tidak terpilih. Apa reaksinya ? Apakah menerima nasibnya ? atau malah "stress" karena tidak tahu bagaimana mengembalikan uang yang sudah dihabiskan selama masa kampanye yang lalu ?
Jika si Caleg bermental baja, maka dia akan melanjutkan hidupnya sebagai orang normal. Tetapi Jika si Caleg bermental krupuk, maka pasti akan banyak sekali orang yang stress.
Selamat menantikan PEMILU Legislatif 2009.

Wednesday, March 11, 2009

Revolusi Cinta

Sejatinya, sepanjang hidup umat manusia di dunia merupakan perjalanan mengikuti Jalan Salib sebagaimana dilakukan Sang Gelandangan Sejati van Betlehem. Panggilan mengikut Yesus adalah panggilan yang terus menerus menuntut kita membiarkan mati hasrat dan keinginan, kesuksesan dan hasil karya, untuk membuang kebutuhan berkuasa, mematikan mimpi-mimpi yang megah menawan.
Kegembiraan, kedamaian, dan kemuliaan yang ditawarkan Sang Gelandangan Sejati tersembunyi pada jalan menuju salib. Terletaklah di sana harapan, kemenangan, dan hidup baru. Semua itu hanya diberikan kepada kita yang berani kehilangan segalanya. “Barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya” (Luk 9:24).
Jalan Salib Sang Gelandangan Sejati mengarah pada Kematian. “Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah” (Yoh 12:24). Dengan memberikan diri kepada orang-orang lain, hidup-Nya berbuah. Sang Gelandangan Sejati, manusia tak bersalah sama sekali, manusia tanpa dosa. Ia tanpa rasa malu mati dengan mengenaskan agar kematian tidak lagi harus dihindarkan, tetapi bisa menjadi pintu gerbang kehidupan.
Kematian, penghancuran, dan pembasmian mengepung kita dari segala sisi. Setiap kali kita membuka lembaran koran muncul cerita-cerita perang, pembunuhan, penyiksaan, pemukulan, dan tak terhitung tragedi lainnya yang membawa kepada kesakitan dan kematian. Dengan data tersebut kita tergoda untuk percaya bahwa kematian adalah pemenangnya. Tetapi kematian Yesus memanggil kita untuk memilih kehidupan sebagai pemenangnya.
Tantangan berat hidup kita adalah memilih mengatakan ”ya” kepada kehidupan, bahkan dalam hal-hal yang paling kecil, yang tampaknya tidak penting. Setiap saat dalam kehidupan sehari-hari, ada sebuah pilihan yang harus kita ambil: pilihan untuk hidup atau pilihan melawan kehidupan. Apakah aku memilih berpikir untuk mengampuni ataukah menuduh seseorang? Apakah aku memilih menerima ataukah menolak seseorang? Apakah aku memilih mengulurkan tangan ataukah menariknya kembali? Apakah aku memilih membagi ataukah menimbun? Apakah aku memilih mengalah ataukah berpegang teguh? Apakah aku memilih melukai ataukah menyembuhkan? Seringkali emosi-emosi kita datang sebagai arus gelombang yang sulit dikendalikan. Hanya dalam kesatuan dengan Yesus kita dapat mengendalikannya. Kematian Yesus mengatasi semua kekuatan maut dan ”Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut” (Ibr. 2:15).
Kalau kita sadari rasanya tidak pernah ada ”Ya” kepada kehidupan tanpa banyak kematian. Tak pernah ada cinta tanpa duka, tak pernah ada keterlibatan tanpa kehilangan. Tak pernah ada pemberian tanpa pengorbanan. Kapan saja kita menolak duka, kita tak akan mampu mencintai. Maka kita akan tetap memilih mencintai, meskipun di sana akan ada banyak cucuran air mata. Mencintai dengan sungguh-sungguh harus mempunyai kemauan untuk memeluk duka. Mencintai Allah dengan segenap hati, dengan segenap akal budi, dengan segenap kekuatan adalah membuka hati kepada kedukaan, bahkan kematian.
Marilah kita tetap tekun dan setia memilih kehidupan dengan mencintai semua orang yang kita jumpai, mencintai seluruh ciptaan, meskipun harus dengan susah payah mematikan segala hasrat, keinginan pribadi kita yang tidak teratur. Marilah bertekun dan setia mengikuti jalan salib Yesus yang menuju pada Kebangkitan, kehidupan abadi.
Kiranya banyak peristiwa suka duka telah kita lalui hari demi hari. Kita yakin semua itu adalah cara Tuhan menuntun kita. Semoga kita tetap tekun dan setia membuka hati mendengarkan tuntunan-Nya melalui kontemplasi dalam aksi (contemplatio in actione) hidup kita. Dengan demikian jalan hidup kita yang kadang terasa berat mempunyai makna salib Yesus yang membawa kita kepada kehidupan sejati bersama kebangkitan Yesus.
Selamat Mencinta demi CINTA! dan marilah kita tetap memohon kepada Sang Sumber Cinta, agar hidup kita tetap menjadi tanda harapan akan adanya pemenuhan akan janji-Nya.

Pemilu

Tahun 2009 merupakan tahun pesta demokrasi bangsa Indonesia.

Dimulai dengan Pemilu Legislatif tanggal 9 April 2009, dimana kita akan memilih masing-masing 1 orang untuk menjadi Anggota DPR, DPRD I dan DPRD II serta Anggota DPD untuk daerah pemilihan diluar Jakarta.
Pertanyaannya, sudahkah anda tahu siapa yang akan anda pilih ? Apakah orang tersebut kompeten ? Apakah ybs. dapat memperjuangkan aspirasi rakyat ?
Bagimana jika semua jawaban atas pertanyaan diatas adalah TIDAK ?
Anda tetap harus memilih, karena suara anda akan membantu perubahan di negri ini.
Jika anda tidak kenal orangnya, tidak tahu apakah ybs kompeten atau tidak atau anda tidak tahu ybs dapat memperjuangkan aspirasi rakyat. Maka saran saya, anda dapat memilih Partai Politik yang anda Anggap paling mampu, yang orang-orangnya anda anggap dapat dipercaya untuk memperjuangkan Asprirasi Rakyat.
So... jangan lupa yah. Tanggal 9 April 2009 mendatang, datanglah ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk menyalurkan suara Anda.
Pilih / Contreng 1 saja partai politik atau nama calon anggota Legislatif di setiap surat suara yang anda terima.

Tuesday, March 10, 2009

Tulisan Pertama

apa yah ?
udah lama banget gak nulis2 nih...hehehhe
jadi bingung juga mau nulis apaan...

dulu pernah nulis2 di 360... hehehe...

nanti dech...
jangan sekarang yah nulisnya... oke bos...