Pages

Friday, December 28, 2012

Comfort Zone

Dahulu kala, Elang dan Kalkun adalah sahabat baik. Mereka sering terbang bersama, mencari makanan dan menghabiskan waktu dengan melintasi udara.
Zaman dahulu Kalkun dapat terbang setinggi Elang dan dengan tubuh rampingnya ia dapat mencari makanan dengan gesit bersama Elang.

Bukan sesuatu yang janggal bila ada Elang pastilah di sana terdapat Kalkun menemaninya dan manusiapun merasa hal itu adalah sesuatu yang wajar.

Di suatu hari yang terik saat keduanya sedang asyik terbang, Kalkun berkata pada Elang, “Mari kita mencari makan, perutku mulai merasa lapar,” dan Elang menyetujuinya.

Turunlah Elang dan Kalkun di sebuh peternakan yang besar milik seorang petani. Tiba-tiba ketika sedang mencari makan di rindangnya pepohonan, seekor sapi yang lewat mempersilahkan Elang dan Kalkun untuk mengambil jagung yang sedang dimakan Sapi.

“Silahkan ambil jagung ini jika kalian mau.”

Elang dan Kalkun pun terkejut, baru kali ini mereka ditawari makanan. Selama ini mereka harus mencari makanan sendiri, terbang bermil-mil jauhnya dan tidak pernah terpikir apa yang akan dimakan besok, karena mereka harus berburu untuk makan.

“Mengapa kau memberikan jagung ini kepada kami?”, tanya Elang kepada sapi.

“Kami di sini memiliki banyak makanan, petani selalu memberikan kami makanan dan kami tidak perlu mencari apapun. Seluruh makanan enak selalu tersedia untuk kami tiap hari.”

Betapa terkejutnya Elang dan Kalkun saat mendengar jawaban sapi. Dengan lahapnya Elang dan Kalkun memakan hidangan yang diberikan sapi.

Keesokan harinya Elang dan Kalkun datang lagi ke peternakan dan memakan makanan yang disajikan dengan penuh kesenangan.

Hari pun terus berlalu dengan makanan yang berkelimpahan hingga suatu hari Kalkun berkata pada Elang, “Sahabatku, sebaiknya kita tetap di sini, di peternakan ini kita tidak perlu bersusah payah mencari makanan, semua tersedia hanya untuk kita.” Elang pun menjawab dengan penuh pertimbangan

Keinginannya untuk berpetualang dan menemukan hal baru serta menerima tantangan baru tiap hari dan menikmati kemerdekaannya untuk terbang bebas membuat Ia enggan untuk menerima ajakan Kalkun.

Kalkun tetap dengan keputusannya untuk tetap tinggal.

Elang pun mengucapkan salam perpisahan kepada teman lamanya, kalkun, sambil terbang tinggi di angkasa.
Hari berganti hari, Kalkun dengan kehidupan di peternakan yang dipenuhi dengan kenikmatan makanan yang berlimpah dan setiap hari yang santai, membuat tubuhnya menjadi gemuk.
Ia pun tidak pernah terbang lagi karena untuk menemukan makanan ia cukup berjalan menggunakan kakinya.

Hingga di suatu malam, Kalkun mendengar istri sang petani akan memasak hidangan Kalkun panggang untuk merayakan Thanksgiving.

Kalkun merasa terancam dan memutuskan untuk pergi dari peternakan tersebut, namun tanpa Ia sadari keahliannya untuk terbang sudah lenyap.

Ia hanya bisa mengepak-ngepakkan sayapnya yang terbebani oleh bobot badannya yang berat.

Dan di hari Thanksgiving sang petani pun melahap sajian Kalkun panggang yang lezat.

Dari cerita ini, kita dapat menarik pelajaran bahwa saat kita menyerah terhadap tantangan hidup, terlalu lama berdiam di comfort zone dan mencari keamanan tanpa pernah mencoba meraih yang lebih baik, saat itulah kita akan terperangkap dalam kenyamanan semu dan sampai suatu hari kita menyadari dan menyesali potensi besar yang kita sia-siakan dalam hidup kita.

Dan saat itu tidak ada lagi kesempatan yang tersisa....

Thursday, December 27, 2012

Bersyukur

Ada seorang sahabat menuturkan kisahnya. Dia bernama Budiman.
Sore itu ia menemani istri dan seorang putrinya berbelanja kebutuhan rumah tangga bulanan di sebuah toko swalayan.

Usai membayar, tangan-tangan mereka sarat dengan tas plastik belanjaan. Baru saja mereka keluar dari toko swalayan, istri Budiman dihampiri seorang wanita pengemis yang saat itu bersama seorang putri kecilnya.

Wanita pengemis itu berkata kepada istri Budiman, "Beri kami sedekah, Bu!"

Istri Budiman kemudian membuka dompetnya lalu ia menyodorkan selembar uang kertas berjumlah 1000 rupiah, Wanita pengemis itu lalu menerimanya.

Tatkala tahu jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan, ia lalu menguncupkan jari-jarinya mengarah ke mulutnya.
Kemudian pengemis itu memegang kepala anaknya dan sekali lagi ia mengarahkan jari-jari yang terkuncup itu ke mulutnya. Seolah ia ingin berkata, "Aku dan anakku ini sudah berhari-hari tidak makan, tolong beri kami tambahan sedekah untuk bisa membeli makanan!"

Mendapati isyarat pengemis wanita itu, istri Budiman pun membalas isyarat dengan gerak tangannya seolah berkata, "Tidak... tidak, aku tidak akan menambahkan sedekah untukmu!"

Ironisnya meski tidak menambahkan sedekahnya, istri dan putrinya Budiman malah menuju ke sebuah gerobak gorengan untuk membeli cemilan.

Pada kesempatan yang sama Budiman berjalan ke arah ATM center guna mengecek saldo rekeningnya. Saat itu memang tanggal gajian, karenanya Budiman ingin mengecek saldo rekening dia.

Di depan ATM, Ia masukkan kartu ke dalam mesin. Ia tekan langsung tombol INFORMASI SALDO. Sesaat kemudian muncul beberapa digit angka yang membuat Budiman menyunggingkan senyum kecil dari mulutnya. Ya, uang gajiannya sudah masuk ke dalam rekening.

Budiman menarik sejumlah uang dalam bilangan jutaan rupiah dari ATM. Pecahan ratusan ribu berwarna merah kini sudah menyesaki dompetnya. Lalu ada satu lembar uang berwarna merah juga, namun kali ini bernilai 10 ribu yang ia tarik dari dompet. Uang itu Kemudian ia lipat kecil untuk berbagi dengan wanita pengemis yang tadi meminta tambahan sedekah.

Saat sang wanita pengemis melihat nilai uang yang diterima, betapa girangnya dia. Ia pun berucap syukur kepada Allah dan berterima kasih kepada Budiman dengan kalimat-kalimat penuh kesungguhan: "Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah. Terima kasih tuan! Semoga Allah memberikan rezeki berlipat untuk tuan dan keluarga. Semoga Allah memberi kebahagiaan lahir dan batin untuk tuan dan keluarga. Diberikan karunia keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. Rumah tangga harmonis dan anak-anak yang shaleh dan shalehah. Semoga tuan dan keluarga juga diberi kedudukan yang terhormat kelak nanti di surga...!"

Budiman tidak menyangka ia akan mendengar respon yang begitu mengharukan. Budiman mengira bahwa pengemis tadi hanya akan berucap terima kasih saja.
Namun, apa yang diucapkan oleh wanita pengemis tadi sungguh membuat Budiman terpukau dan membisu.

Apalagi tatkala sekali lagi ia dengar wanita itu berkata kepada putri kecilnya, "Dik, Alhamdulillah akhirnya kita bisa makan juga....!" Deggg...!!! Hati Budiman tergedor dengan begitu kencang.

Rupanya wanita tadi sungguh berharap tambahan sedekah agar ia dan putrinya bisa makan. Sejurus kemudian mata Budiman membuntuti kepergian mereka berdua yang berlari menyeberang jalan, lalu masuk ke sebuah warung tegal untuk makan di sana.

Budiman masih terdiam dan terpana di tempat itu. Hingga istri dan putrinya kembali lagi dan keduanya menyapa Budiman.

Mata Budiman kini mulai berkaca-kaca dan istrinya pun mengetahui itu. "Ada apa Pak?" Istrinya bertanya.

Dengan suara yang agak berat dan terbata Budiman menjelaskan: "Aku baru saja menambahkan sedekah kepada wanita tadi sebanyak 10 ribu rupiah!"

Awalnya istri Budiman hampir tidak setuju tatkala Budiman mengatakan bahwa ia memberi tambahan sedekah kepada wanita pengemis.

Namun Budiman kemudian melanjutkan kalimatnya:
"Bu..., aku memberi sedekah kepadanya sebanyak itu. Saat menerimanya, ia berucap hamdalah berkali-kali seraya bersyukur kepada Allah.

Tidak itu saja, ia mendoakan aku, mendoakan dirimu, anak-anak dan keluarga kita. Panjaaaang sekali ia berdoa! Dia hanya menerima karunia dari Allah Swt sebesar 10 ribu saja sudah sedemikian hebatnya bersyukur.

Padahal aku sebelumnya melihat di ATM saat aku mengecek saldo dan ternyata di sana ada jumlah yang mungkin ratusan bahkan ribuan kali lipat dari 10 ribu rupiah.
Saat melihat saldo itu, aku hanya mengangguk-angguk dan tersenyum. Aku terlupa bersyukur, dan aku lupa berucap hamdalah.

Bu..., aku malu kepada Allah! Dia terima hanya 10 ribu begitu bersyukurnya dia kepada Allah dan berterimakasih kepadaku.

Kalau memang demikian, siapakah yang pantas masuk ke dalam surga Allah, apakah dia yang menerima 10 ribu dengan syukur yang luar biasa, ataukah aku yang menerima jumlah lebih banyak dari itu namun sedikitpun aku tak berucap hamdalah."

Budiman mengakhiri kalimatnya dengan suara yang terbata-bata dan beberapa bulir air mata yang menetes.

Monday, December 17, 2012

8 Nasehat untuk PRIA

1. Kakek berkata, hargai istrimu sebagaimana engkau menghargai ibumu, sebab istrimu juga seorang ibu dari anak-anakmu.

2. Jika marah boleh tidak berbicara dengan istrimu, tapi jangan bertengkar dengannya (membentaknya, mengatainya, apalagi memukulnya)

3. Jantung rumah adalah seorang istri. Jika hati istri mu tidak bahag
ia maka seisi rumah akan tampak seperti neraka (tidak ada canda tawa, manja, perhatian). Maka sayangi istrimu agar dia bahagia & kau akan merasa seperti di surga.

4. Besar atau kecil gajimu, seorang istri tetap ingin diperhatikan. Dengan begitu maka istrimu akan selalu menyambutmu pulang dengan kasih sayang.

5. 2 orang yang tinggal 1 atap (menikah) tidak perlu gengsi, bertingkah, siapa menang siapa kalah. Karena keduanya bukan untuk bertanding melainkan teman hidup selamanya.

6. Diluar banyak wanita idaman melebihi istrimu. Namun mereka mencintaimu atas dasar apa yg kamu punya sekarang, bukan apa adanya dirimu. Saat kamu menemukan masa sulit, maka wanita tersebut akan meninggalkanmu dan punya pria idaman lain dibelakangmu.

7. Banyak istri yang baik. Tapi diluar sana banyak pria yang ingin mempunyai istri yang baik dan mereka tidak mendapatkannya. Mereka akan menawarkan perlindungan terhadap istrimu. Maka jangan biarkan istrimu meninggalkan rumah karena kesedihan, Sebab ia akan sulit sekali untuk kembali.
 
8. Ajarkan anak laki-lakimu bagaimana berlaku terhadap ibunya, sehingga kelak mereka tahu bagaimana memperlakukan istrinya.

Suprise buat Istri....

... KISAH SEORANG ISTRI, PENGANTEN BARU ...
Sepasang suami istri baru menikah, si suami ingin memberikan surprise pada istri yang cantik jelitanya, suatu hari si suami berkata kepada istrinya:

“Sayang, kita pergi yuk, tapi mata kamu harus ditutup yah…!”

“Kok harus ditutup sih mas…?” kata istrinya

“Yah, pokoknya ada sesuatu untukmu….. “

Merekapun berangkat dengan menggunakan taxi, begitu sampe di tempat yang dituju mereka turun, kemudian si suami mengajak istrinya masuk ke rumah baru yang dijadikan sebagai surprise untuk istrya, tapi si suami masih belum mengijinkan istrinya membuka tutup mata.
Ternyata si istri ingin buang angin, tapi karena masih malu sama suaminya si istri pura-pura minta tolong dibikinin minuman

“Mas, ambilin saya minum dong…!”

Suaminya kemudian pergi mengembil minuman, ketika suaminya pergi si istri buang angin “tuuuut..”

Pas si suami datang membawa minuman, ternyata si istri masih ingin buang angin, akhirnya dia bilang ke suaminya …

“Mas minumannya kurang manis, tambahin gula lagi yah….”

Si suami pergi lagi untuk menambahkan gula pada minuman istrinya, ketika suaminya pergi si istri kentut lagi “tuuuuuut… .”

Kemudian si suami datang lagi untuk memberikan minuman, tapi ternyata si istri masih ingin buang angin, akhirnya dengan berberat hati si istri minta ditambahkan gula lagi, saat si suami pergi istrinya kembali buang angin “Tuuuuut”

Akhirnya si istri merasa lega karena telah selesai dari keinginan buang anginnya. Ketika si suami tiba dan menyerahkan minuman, kemudian si suami membuka tutup mata si istrinya, si istri terkejut karena ternyata di rumah sudah banyak orang dan disampingnya ada mertuanya, sambil malu-malu si istri bertanya pada mertuanya, “Oh Bapak, sudah lama datang..?”

Kemudian sang mertua menjawab,

“Sudah, sejak kentutan pertama…”
 
Hahahahahaaa.....

Friday, December 14, 2012

Abraham Lincon

Pada saat Abraham Lincoln masih jadi pengacara muda, ia sering berkonsultasi dengan pengacara lain tentang kasusnya.

Pernah salah seorang pengacara melihat Lincoln sekilas, saat dia duduk di ruang tunggu untuk menjumpai pengacara itu. "Apa yang dia lakukan di sini? Singkirkan dia!! Aku tidak akan berurusan dengan seekor monyet kaku seperti itu!"

Lincoln berpura-pura tidak dengar, walaupun dia tahu
kalo hinaan itu disengaja. Biarpun malu, dia tetap bersikap tenang. Ketika pengadilan berlangsung, Lincoln diabaikan. Dia disisihkan tempat duduknya. Pengacara yang begitu kejam menghina Lincoln itu, ternyata membela kliennya dengan sangat brillian. Penalarannya sangat bagus. Penanganannya atas kasus membuat Lincoln terpesona.
Lincoln berkata, "Dia memang hebat, argumennya tepat & sangat lengkap. Begitu tertata & benar-benar dipersiapkan. Aku akan pulang & lebih giat belajar hukum lagi."

Dan waktu-pun berlalu.
Abraham Lincoln menjadi presiden. Di antara penasehat utamanya, terdapat Edwin M.Stanton, pengacara yang pernah menghinanya & melukai hatinya begitu dalam. Dan Lincoln mengangkatnya di posisi penting sebagai Sekretaris Perang, karena Lincoln tidak pernah melupakan bahwa pengacara yang kata-katanya brutal itu merupakan pengacara berotak cerdas yang amat dibutuhkan negaranya.

Saat Lincoln meninggal, Stanton berkata, "Dia merupakan mutiara milik peradaban."

Hanya seseorang yang berkarakter & punya semangat pengampunan seperti Lincoln, dapat bangkit & berhasil di atas penghinaan Stanton!

Mari Jaga suasana hati. Jangan biarkan sikap buruk orang lain menentukan buruknya cara kita bertindak!
Pilih untuk tetap berbuat baik, sekalipun menerima hal yang tidak baik!! Jangan kita masukkan "sampah" ke hati.

Belajarlah memafkan, karena memaafkan itu kunci keberhasilan.

Tabur Tuai

MENABUR dan MENUAI
Seorang petani Skotlandia mendengar jeritan minta tolong yang datang dari semak belukar dekat rumahnya. Segera dia berlari ke arah suara itu dan menemukan seorang anak laki-laki sedang berjuang keluar dari lumpur hidup yang hampir menenggelamkan seluruh tubuhnya. Dengan sigap petani itu menolong anak itu keluar dari lumpur hidup itu.

Keesokan harinya orant tua dari anak itu berkunjung ke rumah si petani dan menawarkan sejumlah hadiah sebagai balas jasa telah menolong anaknya. Dengan halus petani itu menolak tawaran saudagar kaya itu. Sementara mereka berbicara, saudagar kaya itu melihat anak laki-laki si petani sedang berdiri dekat pintu. Saudagar itu lalu menawarkan untuk menyekolahkan anak tersebut. Petani itu menerima tawaran itu dan memasukkan anaknya di sekolah kedokteran St. Mary di London.

Di kemudian hari anak petani itu yang bernama Alexander Flemming tercatat dalam sejarah sebagai orang yang berhasil menemukan antibiotik Penicillin.

Beberapa tahun kemudian anak saudagar kaya itu berada dalam keadaan kritis karena terserang radang paru Pneumonia. Tetapi beruntung nyawa anak saudagar kaya itu selamat berkat obat Penicillin yang dimakannya. 
 
Di kemudian hari anak saudagar kaya itu menjadi Perdana Menteri Inggris yang sangat terkenal, namanya adalah Winston Churchill.

Cerita di atas menyampaikan pesan: Tidak ada kebetulan dalam hidup ini.
TUHAN-lah yang telah mengatur dan menuntun langkah kita karena TUHAN punya rencana yang besar dalam hidup kita. 
Kita harus belajar untuk selalu menabur atau berinvestasi dalam hidup ini. Petani itu menabur KEBAIKAN & saudagar itu menabur BERKAT.
Di kemudian hari keduanya menuai dari apa yang mereka tabur. Bukan hanya mereka, tetapi juga anak2 mereka.

Teruslah menabur KEBAIKAN & BERKAT dengan tidak jemu-jemu, karena suatu hari nanti kita akan menuai apa yang kita tabur.

Ingatlah, apapun yang kita tabur, cepat atau lambat akan kembali kepada diri kita....
"GIVE & RECEIVE" .

Renungkanlah.