Pages

Monday, October 29, 2012

Otak dan Tenaga

Ada sebuah perusahaan "pembuat sisir" yang ingin mengembangkan bisnisnya, sehingga management ingin merekrut seorang penjual yang baru.

Perusahaan itu memasang IKLAN pada surat kabar. Tiap hari banyak orang yang datang mengikuti wawancara yang diadakan ... jika ditotal jumlahnya hampir seratus orang hanya dalam beberapa hari.

Kini, perusahaan itu menghadapi masalah untuk menemukan calon yang tepat di posisi tersebut.. Sehingga si pewawancara membuat sebuah tugas yang sangat sulit untuk setiap orang yang akan mengikuti wawancara terakhir.

Tugasnya adalah : Menjual sisir pada para biksu di Wihara. Hanya ada 3 calon yang bertahan untuk mencoba tantangan di wawancara terakhir ini.
Pimpinan pewawancara memberi tugas : "Sekarang saya ingin anda bertiga menjual sisir dari kayu ini kepada para biksu di wihara. Anda semua hanya diberi waktu 10 hari dan harus kembali untuk memberikan laporan setelah itu."

Setelah 10 hari, mereka memberikan laporan.

Pimpinan pewawancara bertanya pada Orang Pertama :
"Berapa banyak yang sudah anda jual?". Orang pertama menjawab: "Hanya SATU."
Si pewawancara bertanya lagi : "Bagaimana caranya anda menjual?" dia
menjawab: " Para biksu di wihara itu marah-marah saat saya menunjukkan sisir pada mereka. Tapi saat saya berjalan menuruni bukit, saya berjumpa dengan seorang biksu muda karena kasihan kepada saya."

Pimpinan pewawancara bertanya pada Orang kedua :
"Berapa banyak yang sudah anda jual?" Orang kedua itu menjawab : "SEPULUH buah."
"Saya pergi ke wihara dan memperhatikan banyak peziarah yang rambutnya acak-acakan karena angin kencang yang bertiup di luar wihara. Saya menjual kepada mereka agar rambut mereka tetap rapih."

Kemudian, Pimpinan pewawancara bertanya pada Orang ketiga : "Bagaimana dengan anda?"
Orang ketiga menjawab: "Lima Ratus buah!"
Si pewawancara dan dua orang pelamar yang lain terheran-heran.
Si pewawancara bertanya : "Bagaimana anda bisa melakukan hal itu?"
Orang ketiga menjawab:
"Saya pergi ke sebuah wihara terkenal. Setelah melakukan pengamatan beberapa hari, saya menemukan bahwa banyak turis yang datang berkunjung ke sana . Kemudian saya berkata pada biksu pimpinan wihara, 'Sifu, saya melihat banyak peziarah yang datang ke sini. Jika sifu bisa memberi mereka sebuah cinderamata, maka itu akan lebih menggembirakan hati mereka.' Saya bilang padanya bahwa saya punya banyak sisir dan memintanya untuk membubuhkan salinan doa atau kata-kata bijak pada setiap sisir sebagai sebuah hadiah bagi para peziarah di wihara itu. Biksu pimpinan wihara itu sangat senang karena terpikir akan dapat melihat senyuman damai di wajah para peziarah dan langsung memesan 500 buah sisir!"

Ini mungkin hanya sebuah cerita ilustrasi saja. Tapi dalam kenyataan hal ini juga sering menjadi gambaran pemikiran banyak orang. Apa yang sering orang anggap sebagai sebagai penghambat terbesar dalam karier mereka ? Bukankah sering kali orang menyalahkan keadaan ? Ini yang membuat Orang pertama tadi gagal. Sementara calon kedua sudah berani berpikir diluar kotak (Think out of the box) namun dia masih terpaku pada fungsi sisir hanya sebagai alat untuk merapihkan rambut
Sementara untuk calon ke tiga bukan hanya berani berpikir diluar kotak bahwa sisir bukan hanya alat untuk merapihkan rambut, melainkan bisa menjadi souvenir.
Kita tidak bisa mengatur situasi yang kita kehendaki. Tapi, kita bisa mengerahkan segenap kekuatan kita untuk mencari solusi. "Segenap Kekuatan" bukan hanya terbatas pada otot atau semangat tapi juga pikiran, ilmu dan kerja. Pendek kata Kreativitas otak dan upaya fisik. Itulah anugerah yang Tuhan telah berikan untuk kita perngunakan selama hidup kita di dunia.

No comments:

Post a Comment