Pages

Monday, April 1, 2013

SBY, Demokrat dan KLB

Sejak Anas mengundurkan diri sebagai Ketum PD semua orang bertanya-tanya siapa yang akan menggantikan Anas sebagai Ketum. Banyak nama bermunculan mulai dari internal PD sampai dengan external. Antara lain Mantan Ketua DPC Cilacap, Max Sopacua, Pramono Edhi dan masih banyak lagi.
Namun dari dalam PD sendiri ada terjadi ketidakcocokan ide. Ada yang mengatakan bahwa SBY lebih baik jadi Ketum dan ada juga yang tidak mengehendaki hal ini. Sementara waktu menuju KLB terus berjalan banyak terjadi spekulasi-spekulasi "liar", termasuk pihak media pun ikut memberikan kontribusi. Dari dalam PD sendiri ada yang mengatakan bahwa ada pengumpulan massa kader pemilik hak suara di Ancol entah untuk meng"gol"kan kepentingan pihak tertentu.

Namun semua berakhir setelah KLB 30-31 Maret 2013 kemarin, dimana SBY kembali menjadi Ketum PD.
dengan menjadi Ketum PD lagi, SBY banyak mendapatkan kritikan dari beberapa pengamat politik maupun masyarakat.
menurut hemat saya sebagai warga negara biasa, Klo SBY jadi Ketum memangnya kenapa ? Ada masalah ?

Media banyak yg menyoroti dan mengatakan bahwa SBY tidak konsisten dengan ucapan beliau tahun lalu waktu beliau menyarankan Mentri KIB #2 mengundurkan diri saja jika tidak bisa membagi waktu.

1. Statement SBY adalah Jika tidak bisa membagi waktu, lebih baik mengundurkan diri saja. Artinya klo bisa bagi waktu harusnya tidak ada masalah kan ?

2. PD saat ini pada posisi yang tidak menguntungkan, dimana elektabilitas partai sangat kecil. Yang dianggap punya "power" untuk mengembalikan elektabilitas PD hanya Pak SBY.

3. Pemilik hak suara menghendaki SBY menjadi Ketum. Jika dipaksakan orang lain yg menjadi Ketum, maka tingkat soliditas partai akan ikutan menurun.

Itu sih menurut saya...
hehehehee....

No comments:

Post a Comment